Powered By Blogger

Kamis, 13 Oktober 2011

RESUME TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM - Pert.4

HALSTEAD'S METRICS

Halstead’s metric adalah pengukuran yang berdasarkan pada penggunaan operator-operator (seperti kata kunci) dan operan-operan (seperti nama variabel, obyek database) yang ada dalam suatu program. 

Keterangan :
  • n1 = jumlah operator yang unik (distinct) dalam program 
  • n2 = jumlah operan yang unik (distinct) dalam program. 
  • Panjang program: H = n1 log2 n1 + n2 log2 n2. 
  • N1 = perhitungan jumlah keseluruhan operator program. 
  • N2 = perhitungan jumlah keseluruhan operan program.
Dengan Rumus Prediksi Bug sbb :
  • Prediksi bug --> B = (N1 + N2) log2 (n1 + n2) / 3000

BLACK BOX TESTING
  • Black box testing, merupakan pendekatan pelengkap dalam mencakup error dengan kelas yang berbeda, dan dilakukan tanpa pengetahuan detil struktur internal dari sistem atau komponen yang dites. juga disebut sebagai behavioral testing, specification-based testing, input/output testing atau functional testing. 
  • Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software. 
Kategori error yang akan diketahui melalui black box testing :
  • Fungsi yang hilang atau tak benar 
  • Error dari antar-muka 
  • Error dari struktur data atau akses eksternal database 
  • Error dari kinerja atau tingkah laku Error dari inisialisasi dan terminasi 
Jenis teknik disain tes yang dapat dipilih berdasarkan pada tipe testing yang akan digunakan :
  • Equivalence Class Partitioning 
  • Boundary Value Analysis 
  • State Transitions Testing 
  • Cause-Effect Graphing

1. Equivalence Partitioning
  • Adalah metode black box testing yang membagi domain masukan dari suatu program ke dalam kelas-kelas data, dimana test cases dapat diturunkan. 
  • Equivalence partitioning berdasarkan pada premis masukan dan keluaran dari suatu komponen yang dipartisi ke dalam kelas-kelas, menurut spesifikasi dari komponen tersebut, yang akan diperlakukan sama (ekuivalen) oleh komponen tersebut. 
  • Dapat juga diasumsikan bahwa masukan yang sama akan menghasilkan respon yang sama pula. 
Kombinasi yang mungkin dalam partisi ekuivalensi :
  • Nilai masukan yang valid atau tak valid. 
  • Nilai numerik yang negatif, positif atau nol. 
  • String yang kosong atau tidak kosong. 
  • Daftar (list) yang kosong atau tidak kosong.
  • File data yang ada dan tidak, yang dapat dibaca / ditulis atau tidak.
Contoh :

dari range Grade Nilai diatas, maka dapat dites dengan cara Equivalence Partitioning berikut :

2. Boundary Value Analysis
  • Boundary value analysis adalah suatu teknik disain test cases yang berguna untuk melakukan pengujian terhadap nilai sekitar dari pusat domain masukan
  • Sebagai contoh, partisi “Ujian” memberikan nilai batasan tes untuk menguji nilai “Ujian” pada –1, 0, 1, 74, 75, dan 76 

  • Maka hasil testingnya :
 



Arista Mahaseptiviana
      09410100126

Tidak ada komentar:

Posting Komentar