BackUp adalah suatu proses pembuatan salinan data dari database, sehingga salinan ini dapat digunakan untuk mengembalikan data semula dari peristiwa kehilangan data ataupun kerusakan data. Kerusakan data ini meliputi sebagai berikut;
1. Statement failure, Penyebabnya:
a.Logic error dalam aplikasi
b. Memasukkan data tidak valid ke dalam tabel
c. Mencoba operasi dengan hak akses yang tidak cukup
d. Mencoba untuk membuat tabel, tapi melebihi batas kuota yang diberikan
e. Upaya INSERT atau UPDATE ke tabel, menyebabkan extent dialokasikan, tetapi memiliki ruang kosong yang tidak cukup di tablespace. 2. User process failure
Kegagalan proses terjadi ketika terjadi kegagalan pada server, pengguna, atau background proses contoh penghentian proses secara abnormal. Ketika sebuah proses terjadi kegagalan, subordinat proses gagal tidak dapat melanjutkan pekerjaan, meskipun proses-proses lain dari database instan dapat dilanjutkan. Background proses PMON mendeteksi pembatalan proses Oracle. Berkaitan dengan kesalahan user. Sebagai administrator, dapat melakukan sedikit pencegahan kesalahan pengguna seperti sengaja drop table. Dapat menghindari kesalahan pengguna dengan pemberian privilige sehingga pengguna dapat mengurangi kesalahan.
4. Network failure
Ketika sistem anda menggunakan jaringan seperti jaringan area lokal untuk terhubung workstation client ke server database, atau untuk menghubungkan beberapa server database untuk membentuk suatu sistem database terdistribusi, kegagalan jaringan dapat mengganggu operasi normal sistem database. Sebagai contoh pada saat Kegagalan jaringan dapat menginterupsi eksekusi normal dari suatu aplikasi client dan menyebabkan kegagalan proses yang terjadi. Dalam hal ini, background proses PMON Oracle mendeteksi dan menyelesaikan pembatalan proses server dan pemutusan koneksi user proses.
5. Instance failure
karena semua database adalah suatu instance, sehingga
a. Terjadi pemadaman listrik yang menyebabkan server menjadi tidak tersedia
b. Server menjadi tidak tersedia karena masalah hardware seperti kegagalan CPU, korupsi memori, atau sistem operasi crash
c. One of the Oracle server background processes (DBWn, LGWR, PMON, SMON, CKPT) experiences a failure Salah satu background proses Oracle server (DBWn, LGWR, PMON, SMON, CKPT) mengalami kegagalan
6. Media failure
a. Head crash pada hard disk
b. Masalah fisik dalam pembacaan atau penulisan ke file database
c. File tak sengaja terhapus.
Ada juga tujuan dari backup yakni;
· - Meningkatkan Mean-Time-Between-Failures (MTBF)
- Menurunkan Mean-Time-To-Recover (MTTR)
- Meminimalkan kehilangan data
* Jenis Backup
Secara umum backup dibagi menjadi 2 yaitu Physical Backup dan Logical Backup.
1. Physical Backup
Untuk backup fisik (sering disebut sebagai backup sistem operasi) file data, redo log file dan file kontrol yang disimpan pada media backup seperti sistem penyimpanan tape.
Ada 2 type physical backup:
a. a. Cold/Offline Backup
Backup dilakukan ketika database off-line dan tidak tersedia/diakses untuk para penggunanya. Offline backup dapat dilakukan terlepas dari apakah database dalam mode archivelog(database ditutup/dibuka) atau NOARCHIVELOG(database ditutup). Off line backup dilakukan dengan mematikan database terlebih dahulu, baru kemudian membackup datafile. File-file yang dibackup adalah semua data file, semua control file, semua online redo log dan File init.ora (optional).
b. Hot/Online (Archivelog) Backup
Backup dilakukan ketika database online. Jika database tersedia dan dalam mode archivelog, mengatur tablespace ke modus cadangan dan backup file mereka. Juga untuk membackup file kontrol dan diarsipkan redo file log.Online backup dilakukan tanpa mematikan database, jadi database masih bisa diakses selama proses backup. Syarat online backup adalah database harus dalam mode archivelog. File-file yang di back up adalah semua datafile, semua archived redo log file dan control file.
Menggunakan metode online backup ini memiliki beberapa keuntungan diantaranya database tidak perlu dimatikan sehingga tidak ada downtime, bisa melakukan backup per tablespace, bahkan per datafile, bisa merestore data sampai terakhir sebelum masalah terjadi dan Bahkan bisa merestore data sampai waktu yang ditentukan.
2. Logical Backup
Logical Backup adalah pembacaan sebuah set record database dan menulisnya di sebuah file. Yang merupakan logical backup adalah ekspor-impor database.
Ekspor-Impor
Ekspor-impor digunakan untuk melakukan backup database logis. Saat mengekspor, objek database dipindah ke sebuah file biner yang kemudian dapat diimpor ke database Oracle lainnya. Karena menggunakan format file biner proprietary, mereka hanya dapat digunakan antara database Oracle. Jadi, user tidak bisa mengekspor data dan melakukan impor ke database non-Oracle
- Ekspor / impor digunakan untuk melakukan tugas-tugas berikut:
a. Backup dan pemulihan (database kecil saja, katakanlah <+50 GB, jika lebih besar, menggunakan RMAN sebagai gantinya)
b. Memindahkan data antara database Oracle pada platform yang berbeda (misalnya dari Solaris ke Windows)
c. Reorganisasi data / menghilangkan fragmentasi database.
d. Upgrade database dari versi lama Oracle.
e. Mendeteksi database yang corruption.
f. Transport tablespace antara database
RECOVERY ORACLE
Recovery merupakan suatu prosedur untuk melakukan pemilihan terhadap data yang hilang. Recovery database bertujuan untuk me-restore hasil dari back-up fisik data file atau control file dengan cara memulihkan data file serta control file tersebut agar kembali tersedia di server database Oracle.
a. Struktur Database Fisik yang digunakan untuk Recovery:
- Redo Log File
- Control File
- Data File
Jenis-jenis Recovery
a. User-Managed Recovery
(1) Complete Recovery
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan complete recovery diantaranya:
· Memastikan datafile yang digunakan untuk restore dalam keadaan offline
· Hanya merestore datafile yang rusak atau hilang
· Jangan merestore control file, redo log file, password file atau parameter file
· Recovery datafiles
(2) Incomplete Recovery
Untuk menjalankan Incomplete recovery yang dibutuhkan adalah backup dari semua data file yang dibuat sebelum recovery point dan semua archive log dari backup terakhir hingga waktu recovery yang diinginkan. Biasanya, incomplete recovery dilakukan ketika complete recovery gagal dijalankan. Selain itu, kondisi yang menyebabkan incomplete recovery harus dijalankan adalah dikarenakan semua redo log file dan data file hilang, terjadi user error(contoh: table terhapus, data input tidak valid dan telah di commit), atau control file hilang dan harus digunakan untuk membuka database.